Jika Anda merasa yakin kondisi ban mobil masih bagus, mobil dalam keadaan baik dan yakin aman silahkan saja melebihi kecepatan 55 kilometer per jam. Jika mobil pecah ban depan dengan kecepatan melebihi 55 kilometer per jam, maka mobil akan susah dikendalikan. Mobil bisa terbalik saat pecah ban akibat pengemudi melakukan pengereman mendadak karena refleks kaget. Ketika rem ditekan, bobot mobil akan berpindah kedepan dan setir semakin narik kearah ban pecah. Begitu sadar itu salah bahwa itu salah , maka rem akan langsung dilepas dan akhirnya mobil akan terbalik. Apa yang perlu Anda lakukan ketika ban depan pecah? upayakan lepas pedal kopling, rem dan gas. Modalnya hanya counter steering saja. Misalnya pecah ban kiri, setir berat kekiri, kita counter ke kanan,begitu juga sebaliknya.
Berbeda jika ban mobil belakang yang pecah,mobil relatif lebih mudah untuk dikendalikan, malahan cenderung tidak terasa ketika ban belakang pecah, walaupun kendaraan sedang penuh penumpang. Jika kejadian pecah ban mobil melaju pada kecepatan tinggi, di atas 55 kilometer per jam, ada teknik-teknik tertentu yang bisa dilakukan meski tak semua pengemudi bisa melakukan. Dalam artian hanya pengemudi dengan level advance yang bisa melakukannya. Untuk menyeimbangkan kendaraan agar bobotnya tetap rata hingga ban yang kempes tidak dibebani terlalu berat, kurangi gas perlahan, jangan mendadak. Tapikan tidak semua orang bisa melakukan itu.
Jika mobil sudah berhasil dikendalikan, baru Anda bisa mencari tempat yang lebih lebih aman untuk mengganti ban dengan ban cadangan, misalkan bahu jalan tol atau rest area dan kemudian menyalakan lampu tanda darurat, atau hazard.
Semoga Bermanfaat
0 Response to "Bagaimana Teknik Mengemudi Ketika Mobil Pecah Ban? Jangan Panik!"
Post a Comment